SIGNS AND SYMPTOMS OF COVID-19 IN PEDIATRICS
Article Sidebar
Download : 34
Main Article Content
Abstract
Seluruh dunia memasuki babak baru yaitu sebuah wabah besar yang berasal dari Wuhan, Cina yang dilaporkan pada akhir 2019 dan menyebar hampir ke seluruh benua dan negara di dunia. Angka kasus konfirmasi di Indonesia sendiri tercatat sebesar 144,945 dengan 6,346 kematian. Proporsi kasus yang dilaporkan pada tanggal 3 Juli 2020, sebanyak 4,855 kasus (8%) adalah anak usia 0-17 tahun, dengan kasus kematian sebanyak 51 (1,7%). Data pemeriksaan penunjang pada kelompok usia anak masih sangat terbatas terkait dengan tanda dan gejala yang berbeda dengan dewasa, tanpa gejala atau gejala ringan dan atau masuk dalam spektrum tersendiri yaitu multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C). Anak yang terinfeksi SARS-CoV-2 dilaporkan pada sebagian besar kasus menunjukkan gejala ringan dan tidak spesifik. Hal ini diduga karena perbedaan patogenesis COVID-19 pada anak dan dewasa. Menurut teori, anak-anak memiliki konsentrasi reseptor ACE2 yang tinggi, imunitas terlatih dan tingginya jumlah limfosit. Pada anak dengan infeksi SARS-CoV-2, limfosit darah perifer tetap dalam jumlah normal, sehingga kecil kemungkinan mengalami disfungsi imunitas. Pencegahan paparan virus pada anak-anak juga memungkinkan terjadi karena digalakkannya penutupan sekolah dan pembatasan gerak pada saat pandemi. Anak-anak diduga tidak memiliki faktor risiko tinggi yang banyak ditemukan pada dewasa sebagai faktor komorbid terkait usia, seperti obesitas dan merokok. Namun, terdapat beberapa kelompok ana yang termasuk kelompok risiko tinggi seperti anak dengan penyakit bawaan, penyakit penyerta neurologis, penyakit paru kronis, penyakit jantung yang tidak dapat dikoreksi dan kelainan genetik. Hingga saat ini, sifat, imunopatogenesis serta dampak jangka panjang dari infeksi SARS-CoV-2 masih belum dapat dipastikan. Namun, upaya pencegahan terus dilakukan terutama pada masyarakat rentan dan anak-anak. Menjadi bagian dari upaya pencegahan dengan memberi contoh mengenai perilaku hidup sehat dan melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin merupakan hal penting yang harus dilakukan. Upaya pencegahan yang dipromosikan harus sejalan dengan upaya edukasi dan informasi kesehatan yang akurat, termasuk meluruskan berita yang salah.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.