TRAUMATIC PATIENT MANAGEMENT IN COVID PANDEMIC
Article Sidebar
Download : 22
Main Article Content
Abstract
Pada masa pandemik COVID-19 pelaksanaan operasi pasien dengan trauma dilakukan dengan tujuan mencegah penularan COVID-19 terhadap tenaga kesehatan, pasien lain dan pengunjung. Pelaksanaan pencegahan dilakukan mulai dari persiapan operasi, selama pelaksanaan operasi dan perawatan pasca operasi. Pencegahan dilakukan dengan cara mendeteksi secara dini kemungkinan adanya COVID-19 melalui serangkaian pemeriksaan klinis, lab darah lengkap, foto thorak, computerized tomography (CT) scan thorak, rapid test, tes polymerase chain reaction (PCR) dan ruang perawatan khusus COVID serta serangkaian standar operasional prosedur (SOP) dalam pencegahan transmisi intern rumah sakit. Pada penderita COVID yang perlu tindakan operasi darurat akan dilakukan pada kamar operasi khusus COVID dan memakai baju hazmat level 3 dan
perawatan dilakukan pada ruang isolasi. Pelaksanaan operasi dan perawatan dilakukan oleh tim yang terdiri dari ahli bedah/orthopaedics, ahli paru, anestesi, penyakit dalam, ahli jantung, ahli patologi klinik, ahli radiologi dan perawat/bidan. Pengalaman kami selama pandemi, penerapan SOP yang ketat dan terkontrol akan menjadi kunci keberhasilan penanganan kasus trauma yang memerlukan tindakan operasi. Kenyataannya di lapangan ada keterbatasan tenaga kesehatan, fasilitas, dan peralatan yang akan menjadi tantangan tersendiri yang perlu kita bahas. Akhir-akhir ini, banyak terjadi penularan COVID terhadap tenaga kesehatan baik dokter ataupun perawat/bidan bahkan menimbulkan kematian sehingga terjadi polemik yang berkepanjangan di antara tenaga kesehatan, manajemen rumah sakit, stake holder dan pemerintah. Semoga seminar ini memberikan sumbangan pemikiran bagi penanganan trauma pada masa pandemi ini.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.