CONTROLLING COMORBIDITY
Article Sidebar
Download : 21
Main Article Content
Abstract
Awal 2020 kita dikejutkan dengan mewabahnya COVID-19 yang begitu cepat menyebar ke seluruh dunia. Berbagai macam penelitian dilakukan untuk mengenal karakter COVID-19 dan mengobatinya. Infeksi COVID-19 menyebabkan banyak kematian di seluruh dunia.
Orang dengan kondisi imunitas rendah sangat rentan tertular demikian pula golongan yang mempunyai faktor komorbiditas. Gangguan ginjal, hipertensi, kelainan jantung dan obesitas merupakan beberapa faktor komorbiditas yang sering dijumpai pada penderita
COVID-19. Prosedur penanganan penderita dibuat untuk mengurangi mortalitas tetapi banyak kasus penderita COVID-19 memiliki faktor komorbiditas sehingga butuh perhatian khusus. Di Indonesia hampir separuh penderita COVID-19 ternyata memiliki faktor komorbid. Hipertensi merupakan faktor komorbid yang banyak ditemui. Hubungan pasti antara hipertensi dan COVID-19 masih belum diketahui dengan pasti tetapi manajeme terapi hipertensi dan gangguan vaskular yang baik pada penderita dapat menurunkan tingkat mortalitas pada penderita. Gangguan ginjal merupakan faktor komorbid berikutnya yang membuat penderitanya menjadi sangat rentan terpapar COVID-19 dan memiliki risiko
mortalitas yang tinggi akibat bertambah besarnya kemungkinan terjadinya gagal ginjal. Tatalaksana gangguan ginjal disertai terapi suportif dan terapi antivirus diharapkan dapat menurunkan mortalitas. Meningkatnya angka obesitas dalam masyarakat juga menjadi tantangan tersendiri dalam menangani persebaran COVID-19. Obesitas semakin banyak terdapat di masyarakat seiring dengan pergeseran pola hidup. Kondisi obesitas erat kaitannya dengan beberapa kondisi yang membuat daya tahan tubuh lebih rendah dalam menangkal COVID-19. Aktif bergerak merupakan salah satu cara untuk melawan obesitas sekaligus berdampak meningkatkan daya tahan tubuh, mengatur pola makan harian juga
penting dalam menjaga keseimbangan asupan dan pengeluaran kalori tubuh. Angka mortalitas dan morbiditas dapat ditekan dengan pemeriksaan D-Dimer sebagai penanda trombosis yang dapat menuntun penyusunan terapi. Kesimpulannya pemberian terapi yang tepat beserta manajemen perawatan harian yang baik terhadap penderita COVID-19 ditambah pemeriksaan D-Dimer dapat menekan angka morbiditas dan mortalitas.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.