PERSPEKTIF EKONOMI KESEHATAN DAN PROMOSI KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN COVID-19 DI INDONESIA
Article Sidebar
Download : 256
Main Article Content
Abstract
Ilmu Kesehatan Masyarakat tidak bisa dilepaskan dari upaya kedokteran pencegahan, yaitu: pencegahan primer, sekunder, tersier, dan kuaterner. Pencegahan primer merupakan pencegahan pada saat belum sakit (promotif dan preventif); pencegahan sekunder adalah pencegahan pada saat sedang sakit (kuratif); pencegahan tersier adalah pencegahan pada saat selesai sakit (rehabilitatif); pencegahan kuaterner merupakan pencegahan terhadap kendali biaya dan kendali mutu. Pandemi COVID-19 merupakan masalah kesehatan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Bila dilihat dari perspektif ekonomi kesehatan, untuk mengendalikan COVID-19 diperlukan upaya karantina wilayah, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang minus sedangkan untuk pengendalian dan penanganan COVID-19 diperlukan biaya yang sangat besar. Biaya perawatan pasien COVID-19 selama 14 hari sekitar Rp 105 juta – 231 juta. Penanganan dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19 telah diantisipasi oleh Pemerintah RI dengan mengucurkan bermacam macam dana bantuan sosial. Dalam menetapkan kebijakan, pemerintah telah mempertimbangkan cost benefit analysis (CBA) dan cost effectiveness analysis (CEA). “Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.” Strategi dasar utama promosi kesehatan COVID-19 adalah pemberdayaan, bina suasana, advokasi dan kemitraan. Strategi
komunikasi yang telah digunakan dalam promosi kesehatan COVID-19 adalah persuasif, kompulsif, pervasif, koersif dan edukatif. Promosi kesehatan merupakan salah satu upaya kesehatan masyarakat esensial di puskesmas. Salah satunya dalam bentuk Desa/Kelurahan Siaga Aktif, implementasinya pada pandemi COVID-19 adalah Kampung Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo. Pokok bahasan promosi kesehatan meliputi pemutusan 6 komponen rantai penularan, yaitu agent, reservoir agent, port of exit, mode of transmission, port of entry dan susceptible host. Dalam memasuki era new normal diperlukan perubahan perilaku sesuai protokol kesehatan. Kecepatan masyarakat dalam melakukan perubahan perilaku tidak sama, ada kelompok innovator, early adopter, early majority, late majority dan laggard.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.