Personal Value Canvas untuk Perencanaan Karier dan Pendidikan Siswa-Siswi Sekolah Menengah Atas
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan siswa-siswi SMA Negeri 2 Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dalam merencanakan masa depan mereka serta menghindari pernikahan dini, melalui pendekatan Personal Value Canvas (PVC). PVC adalah sebuah modifikasi dari Value Proposition Canvas yang membantu siswa mengenali potensi, kelemahan, dan cita-cita mereka. Kegiatan ini dilaksanakan dengan model lokakarya yang melibatkan permainan interaktif dan presentasi, yang memungkinkan siswa untuk mengisi PVC mereka secara mandiri. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa menjadi lebih sadar akan potensi dan kelemahan diri mereka, serta mampu membuat rencana yang lebih baik untuk masa depan. Beberapa siswa menyadari bahwa cita-cita mereka tidak sejalan dengan jurusan yang mereka pilih, namun mereka berkomitmen untuk memperbaiki diri demi mencapai tujuan tersebut. Selain itu, program ini juga menyosialisasikan berbagai bantuan pendidikan dari pemerintah daerah, yang semakin menambah motivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Kesimpulannya, pendekatan PVC membantu siswa merencanakan masa depan dengan lebih baik dan menumbuhkan komitmen yang kuat untuk mencapai impian mereka.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Anam, K. (2024). Prevention of Early Marriage in Building a Problem Family. Al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 7(3), 1097–1110.
Bawono, Y., Setyaningsih, S., Hanim, L. M., Masrifah, M., & Astuti, J. S. (2022). Budaya dan pernikahan dini di Indonesia. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 24(1), 83–91.
Blackburn, S., & Bessell, S. (1997). Marriageable Age: Political Debates on Early Marriage in Twentieth-Century Indonesia. Indonesia, 63, 107–141. https://doi.org/10.2307/3351513
BPS Indonesia. (2024). Proporsi perempuan umur 20-24 tahun yang berstatus kawin atau berstatus hidup bersama sebelum umur 15 tahun menurut daerah tempat tinggal - tabel statistik. Badan Pusat Statistik Indonesia. https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTM1OSMy/proporsi-perempuan-umur-20-24-tahun-yang-berstatus-kawin-atau-berstatus-hidup-bersama-sebelum-umur-15-tahun-menurut-daerah-tempat-tinggal.html
Ilahi, A. H. A. (2021). The Evaluation of Early Marriage Law Renewal in Indonesia. Unnes Law Journal, 7(1), 129–152.
Jayawardana, D. (2022). Happily Ever After? Mental Health Effects of Early Marriage in Indonesia. Feminist Economics, 28(4), 112–136. https://doi.org/10.1080/13545701.2022.2079698
Mappigau, P., Nursyamsi, I., Ambodalle, J., & Machmud, A. (2017). Inhibiting Factors of Early Women Marriage: An Empirical Study in South Sulawesi, Indonesia. J Womens Health, Issues Care, 6(6), 2.
Muhith, A., Fardiansyah, A., & Saputra, M. H. (2018). Analysis of causes and impacts of early marriage on madurese sumenep East Java Indonesia. Indian Journal of Public Health Research & Development, 9(8), 1495–1499.
Osterwalder, A., Pigneur, Y., Bernarda, G., & Smith, A. (2015). Value proposition design: How to create products and services customers want. John Wiley & Sons.
Pratiwi, M. R. A. P. (2020). The Impact of Early Marriage in the Fulfilment of Women Rights. The Indonesian Journal of International Clinical Legal Education, 2(4), 449–462.
Setiadi, S. (2021). Getting married is a simple matter: Early marriage among Indonesian muslim girls in rural areas of Java. JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo), 5(2), 143–154.