PERANCANGAN MODA UNISEKS KONTEMPORER BERBASIS AKULTURASI BUDAYA JAWA, BALI DAN LOMBOK

Main Article Content

Putri Sakura Gotama
Nabillah Azka
Elyza Andressah

Abstract

Pulau Jawa, Bali dan Lombok merupakan beberapa pulau Indonesia yang kaya akan kebudayaan. Pulau Jawa, Lombok dan Bali yang terpisah di antara Selat Bali memiliki hubungan dan kesinambungan yakni legenda mengenai Naga Besukih dan Kesenian Cekepung. Naga Besukih merupakan makhluk mitologi Bali yang diceritakan sebagai alasan terciptanya selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dan Bali. Cekepung merupakan sebuah teater yang menyuguhkan ungkapan-ungkapan tentang sosial masyarakat dan mengandung pesan-pesan kehidupan, Budaya Cekepung diadopsi dari masyarakat suku Sasak di lombok, yang menggunakan cerita Jawa Kuno yaitu Lontar Monyeh. Budaya Akulturasi yang menghubungkan Jawa, Bali dan Lombok tersebut kini jarang diketahui oleh generasi muda, generasi muda kini kurang mengembangan, mengenalkan, dan melestarikan budaya lokal karena pesatnya perkembangan globalisasi. Salah satu pengaruh globalisasi merupakan budaya berpakaian genderless ataupun unisex, genderless atau unisex dideskripsikan sebagai sebuah fenomena berpakaian yang sudah ada sejak lama namun mulai terlihat kembali, pakaian genderless atau uniseks lebih dikenal masyarakat sebagai sesuatu yang tidak spesifik untuk gender tertentu namun bersifat netral. Fenomena yang ada di masyarakat tersebut memicu penulis untuk melakukan pengembangan moda uniseks yang disesuaikan dengan minat generasi muda, dengan pengembangan motif yang memiliki elemen selat Bali, Naga besukih, motif kain poleng, dan bunga kamboja. Diambil juga elemen dari pakaian tradisional penari kecak yaitu sarung, siluet A, elemen lilit, dan kain merah, yang merupakan akulturasi budaya Jawa, Lombok dan Bali.

Article Details

How to Cite
Gotama, P. S., Azka, N., & Andressah, E. (2023). PERANCANGAN MODA UNISEKS KONTEMPORER BERBASIS AKULTURASI BUDAYA JAWA, BALI DAN LOMBOK. Folio, 4(2). https://doi.org/10.37715/folio.v4i2.4171
Section
Articles

References

Gunung Agung Dan Kisah Antara naga Besukih dengan Empu Sidhimantra. (n.d.). Swanarapala. https://student- activity. binus.ac.id/swanarapala/2022/0 7/gunung-agung-dan-kisah-antara- nagabesukih-dengan-empu- sidhimantra/

Kumparan. (2023, May 3). Pengertian Akulturasi, Penyebab, Dan Contohnya. kumparan.

https://kumparan.com/pengertian-danistilah/pengertian-akulturasi-penyebabdan-contohnya-20JwqSgIunE

Mengenal APA ITU Akulturasi Budaya. (2022, July 25). Biro Administrasi Kemahasiswaan, Alumni dan Informasi–Universitas Medan Area. https://bakai.uma.ac.id/2022/07/ 25/mengenal-apa-itu-akulturasi-budaya/

Selidik. (2018, June 19). Naga Besukih. kumparan. https://kumparan.com/selidik/naga- besukih

Setiawan, E. (n.d.). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Arti kata - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. https://kbbi.web.id/akulturasi

UNIVERSITAS SAINS & TEKNOLOGI KOMPUTER. (n.d.). Selat Bali. Program Kelas Karyawan (Kuliah Online / Blended) | S1| Terakreditasi | Universitas STEKOM Semarang. https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Se lat_Bali

Yasmini, W. Y. (2014). Kesenian Cekepung sebagai Media Penanaman Rasa Kebersamaan dan Persatuan di Desa Budakeling, Karangasem.

LAMPUHYANG, 5(1), 77-91. S. (2019, March 14). Naga Besukih. Kumparan. https://kumparan.com/selidik/naga- besukih

Warisan Budaya Takbenda | Beranda. (n.d.). https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/? newdetail&detailTetap=2320

Sedana, I. B. P., & Foley, K. (1993). The Education of a Balinese Dalang. Asian Theatre Journal.https://doi.org/10.2307/1124218

Sasak. (2021, December 15). Takepan Sasak- Sasak. Sasak. https://www.sasak.org/takepan-sasak/

Harum, D. (2019). MITOS NAGA DALAM KHASANAH CERITA RAKYAT DUNIA. Ceudah, 9(1), 36–47.

Nurhayati, P. (2015, December 10). Kesetiaan Shinta Pada Rama dalam Tari Kecak Halaman 1 - Kompasiana.com.KOMPASIANA. https://www.kompasiana.com/www.nurha yatipipit.

com/566924620323bdfd0cead58 d/kesetiaan-shinta-pada-rama-dalamtari-kecak

Nadiazhr. (2023, February 14). PAKAIAN ADAT BALI PRIA WANITA DAN KEUNIKANNYA. Tabbayun. https://tabbayun.com/pakaian-adat-bali/

Sondang, E. (2022, October 20). 3 Jenis Pakaian Adat Bali, Ciri Khas, dan Filosofisnya. theAsianparent: Situs Parenting Terbaik Di Indonesia. https://id.theasianparent.com/pakaianadat-bali

Putra, R. (2023, March 23). Bukan Leak, Ini 10 Makhluk Mitologi Bali yang Wajib Kamu Tahu.IDNTimes.https://www.idntimes.co m/science/discovery/rangga-putra/10- makhluk-mitologi-balic1c2?page=all

Ahmad, R. (2019, April 12). Tarian Kecak Meriahkan Doa Bersama dan Festival Seni Budaya.Akurat.https://akurat.co/tarian- kecak-meriahkan-doa-bersamadan- festival-seni-budaya

Bona, S. V. (2016, August 3). Cakepung Lontar Monyeh, Kisah Cinta Putri Raja yang Diasingkan.Tribun- bali.com.https://bali.tribunnews.com/201 6/08/03/cakepunglontar-monyeh-kisah- cinta-putri-rajayang-diasingkan

W. (2017, October 12). Cekepung: Bentuk Akulturasi Budaya Antara Jawa, Bali dan Lombok - Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, NTB, NTT. Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali,NTB,NTT.http://kebudayaan. kemdik bud.go.id/bpnbbali/cekepungbentuk-akulturasi-budaya-antara-jawabali-dan- lombok/

detikBali, T. (2022, July 7). Cakepung, Kesenian Karangasem yang Erat dengan Budaya

SasakLombok.Detikbali.https://www.detik.com/bali/budaya/d-6168102/cakepung- kesenian-karangasem-yangerat- dengan-budaya-sasak-lombok

Azizah, L. N. (2022, December 18). Mengenal Sejarah dan Asal Tari Kecak - Gramedia Literasi.

GramediaLiterasi. https://www.gramedia.com/literasi/sejara h-asal-tarikecak/amp//

Yasmini, W. Y. (2014). Kesenian Cekepung sebagai Media Penanaman Rasa Kebersamaan

dan Persatuan di Desa Budakeling, Karangasem. LAMPUHYANG, 5(1), 77–91.https://doi.org/10.47730/jurnallampuhyan g.v5i1.159

Faris, B. A. (2019, May 18). Lunturnya Minat Generasi Muda terhadap Seni dan Budaya Tradisional Indonesia. https://www.indonesiana.id/pro fil/read/133646/lunturnya-minat-generasimuda-terhadap-seni-dan-budayatradisional-indonesia.

Sulistiati, N. (2022, January 28). 5 Alasan Kaum Muda Kurang Menyukai Seni BudayaTradisional- Kompasiana.com.https://www.kompasian a.com/amp/ninasulistiati0378/61f3fd8f87

f265ef2/3-alasan-kaummuda- kurang-menyukai-seni-budayatradisional

Kompas Cyber Media. (2008, September13).

Anak Muda Ogah Melirik Seni Tradisional -Kompas.com.KOMPAS.com.https://amp.kompas.

com/nasional/read/2008/09/14/02422737/oasecakrawala

Makna & Filosofi Kain Poleng Bali. (n.d.). BloggerBali. https://www.komangputra.com/makna-filosofikain-poleng-bali.html

Khairally, E. T. (2022, November 21). Saput Poleng (Kain Poleng) Bali: Sejarah dan Fungsinya.Detikbali.https://www.detik.com/bali/budaya/d-6418416/saput-polengkain-poleng-bali-sejarah-dan-fungsinya

Pambudi, N. S. H., Haldani, A., & Adhitama, G. P. (2019). Studi preferensi masyarakat Jakarta terhadap genderless fashion. Jurnal Rupa, 4(1), 54.